Perasaan Terpendam


Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa berhamburan ke luar kelas masing-masing, begitu pun dengan aku, aku segera mengemasi barang-barangku lalu ke luar dari kelas dan menemui temanku di kelasnya untuk mengajaknya pulang bersama. Setelah lama menunggu, akhirnya kami berjalan bersama menuju ke tempat biasanya kami menunggu angkutan umum.
Kebetulan cuaca hari ini sangat panas sehingga membuatku tidak tahan berlama-lama lagi dan segera menaiki salah satu angkutan umum yang ada.
Setelah menempuh jalan yang cukup jauh, akhirnya aku sampai juga di rumahku. Aku segera mengganti pakaianku, sesudah itu aku mengambil handphoneku lalu merebahkan badanku di tempat tidur sambil melihat-lihat BBM sampai akhirnya aku tertidur.
Jam menunjukkan pukul 17.00 WITA. Aku segera bangun dari tempat tidurku lalu mengambil handphoneku.
“Ada BBM.” Gumamku saat melihat handphoneku. Aku kaget tapi aku juga senang, karena yang BBM aku adalah dia. Dia adalah orang yang selama ini aku sukai, tapi karena perbedaan agama kami, akhirnya aku memutuskan untuk memendam perasaanku dan mengaguminya saja.
Keesokan harinya, saat pulang sekolah, tanpa mengganti pakaian aku segera keluar dari rumah dan pergi menemui temanku di rumahnya. Tapi setelah aku sampai di rumahnya, dia malah mengajakku ke rumah temannya.
Sesampainya di rumah temannya, aku segera membisikkan sesuatu kepada temanku.
“Dia mengajak aku ke rumahnya, katanya dia lagi sendirian” bisikku kepada temanku yang sudah mengerti tentang dia.
“Ya udah kalau gitu, iyain aja deh itu kan kesempatan emas buat kamu” kata temanku itu. Aku merasa 2 hati untuk menentukan pilihan, tapi temanku terus memaksaku dan akhirnya aku iyain.
Aku juga megajak temanku yang satu lagi untuk menemaniku bertemu dengan dia. Sesudah itu aku segera mengambil motor di rumahku, lalu aku dan kedua sahabatku segera pergi ke lapangan Giper. Setelah lama menunggu akhirnya dia datang juga, aku segera pergi dengan dia dan meninggalkan kedua temanku.
Tadi katanya dia mau mengajakku untuk menemaninya duduk-duduk di rumahnya, tapi ternyata dia mengajak bertemu dengan teman-temannya.
Setelah lama berbincang-bincang dengan teman-temannya, akhirnya kami pergi ke rumah dia, setelah sampai di giper, kedua temanku mengikuti kami dari belakang dan setelah sampai di rumah dia kami duduk dan berbincang-bincang tak lama dengan dia, tak lama kemudian kami bertiga pamit pulang. Mulai dari kejadian itu, hubunganku dengan dia sudah mulai buruk dan tak saling mengabarkan lagi dan sampai sekarang aku tetap memendam perasaanku kepada dia dan mungkin sekarang dia sudah mempunyai pacar.
T A M A T
Cerpen Karangan: Cindy Maria

Comments